Mudzakarah 6 Sifat Shahabat Nabi

6 Sifat Para Sahabat
Allah SWT yang maha mulia telah memuliakan para sahabat R.a. dengan sifatnya yang mulia. diantaranya ada 6 Sifat yang menonjol dalam kehidupan mereka. apabila sifat ini kita pelajari dan kita amalkan, maka Allah SWT akan memudahkan kita mengamalkan agama secara sempurna."
1. SIFAT YANG PERTAMA 
LAA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADUR RASULULLAH

ini adalah kalimat iman, ucapan Iman, penting sekali setiap orang beriman membetulkan ucapan kalimat iman. asal yang sebenarnya adalah memasukkan ke dalam hati. karena hati adalah tempat untuk meyakini iman sedangkan lisan adalah tempat menzhohirkan iman.
Saat datang kematian semua akan kita tinggalkan, tetapi Iman senantiasa menyertai kita di dalam kubur, akan menjadi asbab keselamatan di padang mahsyar dan menarik rahmat Allah SWT untuk menyelamatkan kita dari neraka dan memasukkan kita ke surga.

Iman tidak berada pada satu level kadang naik kadang turun. apabila orang yang beriman berusaha untuk meningkatkan iman, maka imannya akan meningkat dan akan wujud kekuatan iman dalam hatinya, untuk mentaati hukum-hukum Allah SWT, dan sebanyak mana hukum-hukum Allah yang dikerjakan akan semakin dekat dengan rahmat Allah SWT.

Apabila orang beriman meninggalkan usaha atas iman, maka akan datang kelemahan dalam imannya dan dengan kelemahan iman tersebut akan melanggar hukum-hukum Allah SWT dan tidak dapat menjalankan kehidupan Suci Baginda nabi Shalallahu Alaihi Wassalam dan tidak bisa kita bayangkan kerugian yang dialami di akhirat nanti.

Walaupun orang yang beriman berusaha meningkatkan imannya sekuat tenaga sampai batas akhir hidupnya, maka tidak akan mendapatkan batasan iman yang terakhir. sebagaimana Dzat Allah yang Maha Tinggi 'wara ul wara' ( tidak ada batasnya ) begitu pula iman tidak ada batasnya. Rasulullah sebagai Ustadznya dan para sahabat sebagai santrinya, tetapi untuk mendapatkan iman mereka memakan waktu 13 tahun di periode Mekah namun para sahabat masih merisaukan iman mereka.

Setiap orang yang beriman untuk meningkatkan iman dalam hatinya diperlukan 3 usaha yaitu :
a. Dakwahkan kalimat Iman tersebut pada hamba-hamba Allah sehingga setiap hamba-hamba Allah menerima kebesaran dan kekuatan Allah SWT. dan didalam memberikan dakwah kita niatkan untuk belajar iman atau untuk menyempurnakan iman kita

b. Praktek iman dalam kalimat ini terbagi menjadi dua yaitu :
1. Nafi
2. Isbat
Keberadaan kita di tengah-tengah makhluk menyebabkan kita selalu melihat manfaat dan mudharat dari makhluk, maka hendaknya kita nafikan keberadaannya dan kita isbat-kan Allah SWT.

c. Hendaknya kita meminta iman kepada Allah lebih dari permintaan seorang fakir yang memerlukan sesuatu, agar Allah memberikan kita hakikat iman. keselamatan iman, dan akhir hayat kita dalam keadaan iman, karena yang dipandang oleh Allah, adalah akhir hayat kita.
Apabila orang yang beriman berusaha meningkatkan iman dalam 3 perkara diatas tersebut, Maka insya Allah, Allah SWT akan meletakkan iman dalam hatinya. yang dengan itu dia akan dapat mengamalkan agama dengan sempurna.

======================================
2. SIFAT KEDUA
"SHOLAT"

Berapa banyak perintah Allah SWT yang diturunkan melalui Malaikat Jibril a.s. tetapi shalat adalah amalan yang begitu penting sehingga untuk memberikannya Allah SWT memi'rajkan kekasihnya Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan didekatkan kepadanya ditempatkan di tempat yang khusus sehingga jibril a.s. sebagai perantara tidak dapat mendekatinya. dalam Mi'raj tersebut Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam diberikan hadiah yang sangat istimewa yaitu berupa sholat lima waktu inilah hadiah Mi'raj karena itu shalat dikatakan Mi'rajul Mukminin.
Berapa banyak rukun-rukun Islam yang ada, dikerjakan oleh orang-orang tertentu dan waktu tertentu seperti puasa zakat & Haji ini dikerjakan oleh orang tertentu dan waktunya pun tertentu. tapi sholat adalah perintah Allah SWT yang diwajibkan bagi setiap orang yang beriman 5 kali sehari semalam.
berapa banyak rukun-rukun Islam yang di kerjakan beserta dengan makhluk, namun sholat adalah melepaskan diri kita dari tengah-tengah makhluk dan menghadirkan diri kita semata-mata kepada Allah SWT bahkan berpikir tentang makhluk pun di dalam sholat itu dilarang.
Maulana yusuf Rahmatullah alaihi berkata "iman adalah mengeluarkan semua pesan kepada makhluk dari dalam hati sedangkan sholat adalah mengeluarkan diri kita dari tengah-tengah makhluk. Untuk itu kita berusaha memperbaiki dan menjadikan hakikat sholat kita. di dalam shalat tersebut ada ta'sir yaitu mengeluarkan segala kesan keburukan dalam kehidupan kita dan meletakkan diri kita dalam kebaikan.
Sebanyak mana baik sholat kita maka kehidupan kita jadi baik dan hisab kita akan mudah di akhirat nanti. untuk itu diperlukan tiga usaha untuk memperbaiki sholat kita yaitu :
a. Dengan melihat ummat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang meninggalkan kewajiban yang utama ini hati kita terasa sedih, risau dan sayang kepada mereka serta memikirkan dan merisaukan apa yang terjadi di akhirat nanti. dikarenakan kasih sayang kita pada mereka dan berusaha menyiapkan mereka untuk melaksanakan kewajiban yang utama ini dengan keberkahan kerisauan itu Allah SWT. Akan memberikan hakikat sholat pada diri kita dengan niat belajar, kita dakwahkan kepada hamba-hamba Allah SWT yang telah menunaikan kewajiban yang penting ini supaya mereka memperbaiki dan menjadikan hakikat sholat mereka.

b. Selalu melatih diri kita untuk membetulkan Zhahir dan bathin sholat adalah dari takbirarul ula' sampai salam. Berapa banyak rukun-rukunnya , qiyam, rukuk sujud dan qaidah dan seterusnya. betulkan cara membacanya agar pelaksanaan kita mengikuti contoh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. perlu melaksanakan wudhu, sholat dengan sempurna dengan memahami rukun-rukun wajibnya sunnah dan apa yang membatalkan wudhu dan sholat kita.
Adapun bathinnya sholat, ketawajjuhan hati kepada Allah SWT. untuk itu diperlukan melatih diri dan pikiran semata-mata Tawajjuh kepada Allah SWT.  derajat tertinggi di dalam sholat dalam ketawajjuhan seakan-akan kita melihat Allah SWT. derajat yang kedua merasa dilihat Allah SWT., setelah itu tidak ada lagi derajat yang ketiga. Fikir kita sering sekali secara tidak kita sadari melayang kesana kemari tanggung jawab kita membawa pikiran itu kepada Allah SWT lalu pusatkan ketawajjuhan itu hanya kepada-Nya.
Apabila seseorang mulai melatih mengkonsentrasikan hati seperti tadi maka dengan berkah usahanya, suatu hari nanti Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberikan ketawajjuhan hati dan fikiran kepadanya kemudian dengan sholat yang seperti itulah kita akan dapat menarik bantuan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
c. Menggabungkan antara syukur dan istighfar dan minta pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar memperbaiki sholat dan minta hakikat sholat kita. syukur karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah memberikan Taufik untuk sholat. dan Kita istighfar karena shalat yang seharusnya kita lakukan belum kita laksanakan dengan baik, lalu minta ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan minta hakikat sholat kepada-Nya.
Demikianlah apabila kita berusaha dengan tiga perkara diatas, suatu saat nanti Shalat kita akan menjauhkan kita dari dosa-dosa dan kemaksiatan dan menegakkan kita di atas hukum-hukum Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
======================================
SIFAT YANG KETIGA
"ILMU MA'A DZIKIR"

Ilmu ada dua yaitu :
a. ilmu Fadhail 
b. ilmu Masail

Di Zaman sahabat radhiyallahu anhum ada ilmu yang telah masyarakat dan ilmu itu menggairahkan dan menegakkan setiap umat untuk mentaati hukum-hukum Allah Subhanahu Wa Ta'ala 100% ilmu itu adalah ilmu Fadhail.
Tatkala ilmu tersebut tidak diperhatikan oleh ummat, tidak tersisa lagi satupun hukum-hukum Allah Subhanahu Wa Ta'ala 100% hidup di tengah-tengah umat. untuk itu kita berjuang memasyarakatkan ilmu tersebut dengan cara memperdengarkan setiap laki-laki dan wanita sehingga tumbuh rasa kecenderungan dan kegairahan pada amal yang diridhai Allah subhanahu wa ta'ala dan tumbuh kebencian terhadap kemungkaran yang dimurkai oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan menjauhinya.
Beserta dengan ilmu Fadhail itu kita hendaknya belajar ilmu Masail untuk mengetahui seluruh hukum-hukum Allah subhanahu wa ta'ala dan Tata Cara hidup Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam karena didalamnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala meletakkan kebahagiaan semua manusia di dunia dan di akhirat.
Ilmu Fadhail menumbuhkan kegairahan beramal dan ilmu masa'il membetulkan untuk mendapatkannya diperlukan tiga usaha yaitu :
a. Dakwahkan pentingnya menghidupkan ilmu Fadhail di tengah-tengah umat dengan penuh perhatian laki-laki di masjid dan wanita di rumah.

b. Dimanapun ada halaqah ta'lim fadhail kita duduk dengan penuh berhajat dan membenarkannya dalam hati kita. dengar memperdengarkan, dan bergabung di majelis tersebut. bertanya pada ulama tentang segala keperluan hidup kita, agar disesuaikan dengan agama dalam mengamalkannya.
c. minta kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar diberikan ilmu yang bermanfaat.
=========================================
4. SIFAT YANG KEEMPAT
IKROMUL MUSLIMIN

Ikram hanyalah untuk orang-orang yang beriman Berapa banyak kita mengenal kedudukan orang beriman karena hubungannya dengan keimanan maka akan keluar sifat egois, kelakuan dan akan datang sifat tawadhu (Rendah Diri) perpecahan hati akan hilang, akan senantiasa wujud pikiran untuk menunaikan hak orang lain.
Yang dikatakan Ikrom memberikan di atas haknya ataupun Ashabul hak (Orang Yang Hak) yang harus ditunaikan dalam sifat Ikrom ada dua yang harus diperbaiki yaitu :
1. Perbaikan Akhlak
2. Perbaikan Muamalah

Dengan memperbaiki akhlak akan menyatukan umat, perpecahan umat akan disatukan, dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan membuka Jalan bagi orang kafir untuk masuk ke dalam Islam. Berapa banyak akhlak umat ini baik akan menarik orang-orang di luar Islam, dan dengan baiknya muamalah akan memelihara kebaikan kita terjaga karena agama datang lewat ibadah dan hilangnya agama lewat muamalah.
untuk Sifat ini diperlukan 3 usaha yaitu :
a. Dakwahkan kepentingannya kepada semua orang
b. Melatih diri agar selalu melihat setiap orang beriman dengan pandangan kemuliaan, meningkatkan akhlak kita kepada orang-orang di luar kita, berhubungan dengan hubungan yang baik serta mengetahui hak setiap orang dan menunaikannya.
c. berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar diberikan Taufik untuk memilih Akhlak Yang Mulia.

=========================================
5. SIFAT YANG KELIMA
IKHLAS SUNNIAH

Setiap amal benar atau salah ulama'lah yang menjelaskan, namun tentang keikhlasan hanya Allah subhanahu wa ta'ala yang menjelaskan dan membenarkannya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan tetapkan putusannya kesempatan untuk beramal dengan ikhlas, telah lepas dari tangan kita (pada saat hari kiamat).
Disaat ahli iman berkeinginan untuk buat satu amalan akan terbentuk dalam hatinya wujud sebab yang menggerakkan amalan tersebut kalau penggeraknya itu adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala makan di sisi Allah subhanahu wa ta'ala dia akan tergolong orang yang Mukhlis, namun kalau penggeraknya adalah selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala walaupun seluruh dunia mengatakan dia adalah orang yang Mukhlis, tetapi dipandangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dia tidak termasuk orang yang mukhlis. Karena ikhlas adalah sifat yang paling tinggi.
Untuk itulah hendaknya kita membetulkan niat kita adapun yang kita kerjakan semata-mata karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan mencari Ridho-Nya untuk membawa ikhlas dalam kehidupan diperlukan 3 usaha yaitu :
a. Dakwahkan pentingnya ikhlas kepada seluruh umat.
b. Melatih diri kita untuk selalu mengontrol niat di awal, di tengah, dan diakhir beramal. tanya dalam hati untuk siapa kita beramal ? Jika niat kita untuk Allah subhanahu wa ta'ala tandanya kita mensyukurinya, namun kalau niat kita bukan karena Allah subhanahu wata'ala hendaknya kita banyak tobat dan istighfar.
c. Doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar diberikan kepada kita hakikat niat yang ikhlas.

=========================================
6. SIFAT YANG KEENAM
DAKWAH WA TABLIGH KHURUJ FISABILILLAH

Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah memberikan 2 nikmat yaitu diri dan harta. bagaimana menggunakan kedua nikmat tersebut dengan cara yang benar? dengan usaha dakwah inilah akan mengeluarkan setiap ahli iman dari kesalahpahaman dalam menggunakan harta dan diri. hari ini orang-orang beranggapan diri adalah diri saya, harta adalah harta saya, kalau setiap orang telah buat keputusan seperti ini, maka keputusan tersebut bertentangan dengan Al-Quran, karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah berfirman : "Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala Telah membeli diri dan harta orang yang beriman yang diganti dengan surga"
Jadi diri dan Harta bukanlah milik kita, namun amanat pemberian Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar penggunaan diri dan harta benar, hendaknya kita melihat dizaman risalah kenabian, Bagaimana Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabat menggunakan diri dan harta. sebagian besar diri dan harta mereka pertama kali digunakan untuk meninggikan kalimat Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan menghidupkan agama Allah Subhanahu Wa Ta'ala. setelah itu untuk memberikan manfaat kepada makhluk-makhluk Allah SWT, baru yang terakhir untuk diri dan keluarga secukupnya.
Supaya hilang kesalahpahaman penggunaan diri dan harta sebagai milik pribadi dan supaya menggunakannya sebagai amanat Allah Subhanahu Wa Ta'ala perlu kita belajar secepatnya keluar 4 bulan, setiap tahun 40 hari, setiap bulan 3 hari, buat jaulah 1 dan 2, setiap hari Ta'lim masjid, Ta'lim rumah dan duduk dalam fikir harian di salah satu waktu sholat, dan kemudian mengosongkan waktu minimal 2½ jam setiap hari untuk usaha memakmurkan masjid.
Untuk memahami tertib ini dalam kehidupan kita diperlukan tiga usaha yaitu :
a. Hendaknya kita dakwahkan tertib Alquran dalam penggunaan harta dan diri kepada setiap Ummat.
b. Kita menumbuhkan dan mengistiqomahkan diri di atas tertib tersebut
c. doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar diberikan Taufik untuk menggunakan diri dan harta dengan benar.
=========================================

Dari Maulana Fauzi, dari Maulana Saad.

  CLICK TOMBOL LIKE DIBAWAH


CLICK DISINI

0 comments:

Post a Comment

10 Artikel Terpopuler di BLOG Nandar