Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah. Hari-hari ini dianggap sebagai hari-hari yang istimewa dan memiliki keutamaan besar dalam agama Islam.
Pada hari-hari Tasyrik, umat Islam dianjurkan untuk:
- Melaksanakan takbiran setelah shalat fardhu
- Berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT
- Menyembelih hewan kurban (bagi yang mampu)
- Menikmati waktu bersama keluarga dan teman-teman
Hari Tasyrik juga dianggap sebagai hari-hari yang penuh dengan kebahagiaan dan kegembiraan, serta sebagai kesempatan untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
===============================
Takbiran setelah Idul Adha dilakukan setiap selesai shalat fardhu hingga shalat Ashar pada hari tasyrik terakhir, yaitu tanggal 13 Dzulhijjah. Jadi, ada beberapa hari takbiran setelah Idul Adha, yaitu:
- Tanggal 10 Dzulhijjah (Idul Adha) setelah shalat fardhu
- Tanggal 11 Dzulhijjah setelah shalat fardhu
- Tanggal 12 Dzulhijjah setelah shalat fardhu
- Tanggal 13 Dzulhijjah setelah shalat fardhu hingga Ashar
Takbiran ini dimulai sejak shalat Subuh hari Arafah dan berlangsung hingga shalat Ashar pada hari tasyrik terakhir. Ada dua jenis takbiran yang umum dilakukan, yaitu takbiran pendek dan takbiran panjang, dengan lafadz yang berbeda-beda tergantung pada organisasi atau madzhab yang diikuti ¹.
===============================
Dalam madzhab Syafi'i, contoh takbiran pendek yang umum dilakukan adalah:
"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaha illallah, Wallahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamd"
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Segala puji bagi Allah"
Takbiran ini diucapkan setelah shalat fardhu pada hari-hari tasyrik, yaitu tanggal 10-13 Dzulhijjah.
Contoh takbiran panjang dalam madzhab Syafi'i adalah:
"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaha illallah, Wallahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamd. Allahu Akbar kabira, Walhamdu lillahi katsira, Wasubhanallahi bukrataw wa asyilaa. Laa ilaha illallahu wahdahu, Shadaqa wa'dahu, Wanashara 'abdah, Wa hazamal ahzaba wahdah. Laa ilaha illallahu, Wallaahu akbar"
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Segala puji bagi Allah. Allah Maha Besar dengan kebesaran yang banyak, Segala puji bagi Allah yang banyak, Dan Maha Suci Allah di pagi dan petang hari. Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, Dia menepati janji-Nya, dan memberi kemenangan kepada hamba-Nya, dan Dia sendiri yang mengalahkan golongan-golongan yang bersekutu. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar"
Takbiran panjang ini juga diucapkan setelah shalat fardhu pada hari-hari tasyrik, yaitu tanggal 10-13 Dzulhijjah.
===============================
Hukum takbiran pada hari tasyrik (tanggal 11-13 Dzulhijjah) adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan besar.
Dalam madzhab Syafi'i, takbiran pada hari tasyrik hukumnya sunnah muakkadah bagi laki-laki yang melaksanakan shalat fardhu berjamaah. Sedangkan bagi perempuan, hukumnya adalah sunnah saja.
Takbiran pada hari tasyrik memiliki tujuan untuk mengagungkan Allah SWT dan mengungkapkan rasa syukur atas nikmat-Nya. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan takbiran pada hari-hari tasyrik dengan penuh kekhusyukan dan kesadaran akan kebesaran Allah SWT.
0 comments:
Post a Comment