Tatkala seseorang berbuat kesalahan tapi tidak ada satu orangpun membicarakannya maka yang muncul adalah suasana kebaikan.
Namun apabila sesorang berbuat kesalahan lalu dibicarakan, diramaikan, dibesar besarkan, maka yang ada suasana keburukan.
Kebiasaan para sahabat ra ini adalah mereka suka saling menceritakan kebaikan. Sehingga ketika bertemu nabi saw yg diceritakan sahabat ini si kaya bs punya kelebihan amalan ini dan itu, maka sahabat miskin minta kebaikan yg bs melebihi mereka. Nabi kasih amalan sehingga yg kaya tau akhirnya mereka berlomba dalam kebaikan. Lalu si mereka membicarakan kebaikan amalan yg dikasih nabi shg yg kaya dengar gak mau kalah lalu ikut mengamalkan. Sehingga Ketika itu yang nampak suasana kebaikan saja. Semua menyebarkan kebaikan dan pingin jadi yg lbh baik. Sedangkan kesalahan tidak nampak dikehidupan mereka, karena apa ? tidak ada yg membuka keburukan, disembunyikan bukan diramaikan atau dibesar besarkan.
Sehingga nabi saw sabdakan bahwa ghibah ini lebih buruk dari zina. Sahabat heran kok bisa ? padahal zina ini dosa yg begitu besar. Padahal dosa syirik saja apabila dia bertobat maka Allah kuasa untuk mengampuni. Namun kalo org ghibah ini dia minta ampun langsung kepada Allah, ini tidak bisa. Jadi tatkala orang berbuat salah jangan kita besar besarkan ataupun jangan kesalahannya kita cari cari.
Kisah sahabat RA :
Suatu ketika umar RA sedang ronda, dalam perjalanan umar ra mencurigai sebuah rumah. Maka dia langsung lompat memasuki rumah orang tersebut. Tatkala masuk kerumah orang tersebut umar terkejut ternyata dia menjumpai seorang tua sedang meminum minuman keras. Umar lalu berkata kamu adalah orang yg terburuk aku jumpa malam ini. Udah tua bukan ingat mati malah berbuat dosa. Ini adalah pemandangan terburuk yg aku jumpai malam ini. Namun orang tua itu membalas wahai umar kamu tidak kalah buruknya :
1. Kamu datang tidak melewati pintu yang seharusnya. Sedangkan Allah swt perintahkan untuk memasuki rumah dari pintu2nya.
2. Allah swt perintahkan kamu agar tidak mematai matai saudaramu mencari cari keburukan saudaramu, sementara kamu melakukan sebaliknya.
3. Allah swt perintahkan kamu untuk memasuki rumah saudaramu dengan izin. Sementara kamu memasuki rumahku tanpa izin.
Asbab ini Umar menutup mukanya dan keluar dr rumah orang tua itu dengan menangis. Umar menangis bukan karena dipermalukan tetapi menangis krn shock dengan ucapan orang tua itu. Umar menangis akan kesalahannya sendiri khawatir kesalahannya itu tidak diampuni Allah swt.
Asbab kejadian ini orang tua tsb tidak pernah hadir dalam majelis umar ra untuk beberapa waktu lamanya. Sampai akhirnya suatu ketika orang tua itu datang dengan perasaan waswas. Dia takut jangan2 nanti umar akan mengumbar atau membuka kesalahannya didepan umum. Maka tatkala umar melihatnya dia memanggil orang tua itu dan berbisik, semenjak malam itu aku tidak pernah membicarakan kejadian tersebut kepada siapapun. Lalu orang tua itu balik berbisik kepada umar wahai amirul mukminin semenjak malam itu sampai hari ini aku tidak pernah menyentuh minuman keras lagi.
Inilah pelajaran apabila kesalahan ditutup maka disitulah akan ada islah atau perbaikan. Apabila kesalahan atau keburukan diumbar dan dibesar besarkan maka tidak akan ada islah tapi yang ada kebathilan tersebar melalui ghibah. Itulah mudharat koran dan tv sebagai media dakwah kebathilan.
Inilah sunnah khulafaur rasyidin yaitu menutup aib orang lain.
Nabi saw katakan kepada sahabat janganlah kalian menceritakan keburukan temannya kepadaku karena aku ingin bertemu dengan semua orang dalam keadaan hatiku bersih. Inilah ushul yg penting dalam dakwah. Hendaknya para pekerja dakwah jangan mencertakan keburukan temannya
#4blnsetiaptahun```🙏🙏🙏
0 comments:
Post a Comment