Buat Teman-teman Netizen yang aktif bersosialisasi di situs jejaring, Nandar Harap, teman-teman ekstra hati-hati dalam memilih kata-kata apalagi sampai meneruskan dan membagikanya kepada pengguna sosial media lainnya, karena... musuh-musuh Islam dengan berbagai cara melakukan manipulasi kata yang menjebak untuk kemudian menyesatkan ummat Islam, Seperti Halnya sebuah Gambar yang mungkin Anda Pun Pernah Melihatnya, Seorang Wanita Berjilbab Sedang Merokok, Lalu ada keterangan "Biar Nakal Tapi Jujur dari Pada Alim Tapi Pembohong"
Kalimat-kalimat tersebut, sadar atau tidak merupakan Doktrin yang menyesatkan orang-orang Islam, orang-orang di luar Islam akan meng-Iya-kan, dan Anehnya Orang-orang Islam Juga, Justru Menjadi Penyebar dari fitnah-fitnah tersebut.
Dalam Mahfum Hadits, Dari Abu Hurairah Radhiallahu 'anhu, Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam Bersabda "Barangsiapa menutupi aib saudaranya (yang muslim), maka Allah akan menutup Aibnya pada hari kiamat. Dan barangsiapa membuka aib saudaranya (Yang Muslim), maka Allah akan membuka aibnya, Sehingga Allah akan mempermalukan dirinya disebabkan aibnya di rumahnya sendiri." ( Diriwayatkan Oleh : Muslim, Abu Dawud, dan Tirmidzi dari Kitab at-Targhib wat Tarhib III/239 )
Masih banyak Hadits Nabi berkenaan dengan pentingnya menjaga dan menutupi aib saudara muslim kita. jika memang gambar yang ditampilkan adalah benar adanya, maka tidaklah pantas bagi kita sesama ummat Islam untuk saling membeberkan keburukan satu sama lain, karena belum tentu, kita sendiri jauh lebih baik daripada orang yang kita sebarkan kejelekannya.
Adapun Mereka Orang-orang kafir yang Allah berikan Izin untuk memimpin orang-orang Islam, Hendaknya Menjadi Bahan Fikir bagi Ummat Islam Sendiri. Mengapa Demikian ???
“Dan demikianlah Kami jadikan sebahagian orang-orang yang zalim itu
menjadi teman bagi sebagian yang lain disebabkan apa yang mereka
usahakan.” (Al-An’am: 129)
Yang Perlu Kita lakukan adalah menghidupkan & Mewujudkan Amal Agama sesuai perintah Allah Azza Wajalla dan Tuntunan Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam pada diri kita, dan Ahli Keluarga, kemudian mendakwahkan kepentingan mengamalkan Agama kepada Kaum Kerabat terdekat dan orang lain, menanamkan sifat risau sebagaimana kerisauan Nabi dan Para Sahabat Radhiallahu Anhuma agar bagaimana Hidayah bisa tersebar keseluruh Alam.
Dalam Sebuah Riwayat diceritakan bagaimana kesedihan Rasulullah Ketika mengetahui ada seorang Yahudi yang meninggal dunia, maka para sahabat bertanya, mengapa engkau bersedih ? ternyata kesedihan beliau disebabkan karena Dakwah belum sampai kepada Orang Yahudi tersebut. Jika Hari ini kita mendapati orang Zalim atau Kafir, apakah dia seorang pemimpin atau bukan, maka hendaknya kita mengusahakan bagaimana supaya mereka bisa memeluk Islam, karena ketika Islam sudah menghujam kehati mereka, maka Allah akan mengubah kebiasaan buruk mereka menjadi kebaikan-kebaikan, sebagaimana Allah mengubah Kajahiliyaan para sahabat nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang akhirnya menjadi para penyebar hidayah keseluruh Alam.
Jurnalmuslim.com - Pernyataan kontroversial ketua PBNU Said Aqil Siraj, ‘pemimpin kafir tapi jujur lebih baik daripada pemimpin muslim yang dzalim’ kembali dibantah. Ulama pakar akhir zaman, ustadz Zulkifli Muhammad Ali, Lc, MA dengan tegas menyatakan pernyataan Said Aqil itu adalah slogan kelompok Syiah.
Ustadz Zulkifli menjelaskan, slogan tersebut telah digemborkan oleh kelompok Syiah pada zaman Genghis Khan. Atas slogan itu juga pasukan Tartar membantai puluhan ribu umat Islam di Baghdad waktu itu.
“Itu doktrin yang diumumkan oleh kaum Syiah dulu waktu zaman Genghis Khan. Lebih baik penguasa kafir yang jujur daripada muslim tapi dzalim, ini bahasanya kelompok Syiah yang telah membantai puluhan ribu nyawa kaum muslimin akibat dari pengkhianatan dan kata-kata seperti itu,” kata ustadz Zulkifli kepada Jurnalislam usai acara ‘Tasikmalaya Mengaji’ di Aula MTAQ Al Jamaah, Cicurug, Tasikmalaya, Sabtu (30/4/2016) malam.
Pengasuh chanel Sahabat Yamima itu juga menegaskan, pernyataan Said Aqil itu telah menyelisihi ijma’ (kesepakatan) para ulama. Para ulama ahlusunnah wal jamaah, lanjutnya, telah sepakat mengharamkan kaum muslimin mengangkat pemimpin kafir.
“Di dalam kitab Mausu’atul Ijma (Ensiklopedi Ijma’) sudah jelas-jelas diharamkan secara mutlak umat Islam diharamkan mengangkat non muslim sebagai pemimpin, bahkan ini akan berimbas pada batalnya dua kalimat syahadat dan gugurnya iman,” tegasnya.
Lebih lanjut, ustadz kelahiran Pariaman itu menilai, zaman sekarang, banyak ‘ulama’ yang sebenarnya belum layak disebut ulama tapi masih sebatas da’i.
“Kalau ulama itu kan warosatul anbiya (pewaris para nabi-red), mereka tidak hanya diwarisi ilmu akan tetapi akhlaknya juga. Jadi ilmu yang macam mana yang mereka warisi, kalau ilmunya nabi mereka pasti jujur menyampaikan kebenaran. Tapi selama ini, kata-kata yang mereka katakan hanya menyenangkan hati yang punya fulus, yang punya power, sementara mereka tidak berusaha menyenangkan Allah SWT,” paparnya.
Oleh sebab itu, dia menyarankan agar umat Islam bisa memilih ulama yang sesuai dengan standar seorang ulama yang telah dijelaskan dalam Islam.
“Jadi, ulama yang kita ikuti adalah ulama yang mempunyai akhlakul karimah, kalau sekedar ngomong doang, gak usah diikuti sajalah,” pungkasnya. (jurnalislam)
Ustadz Zulkifli menjelaskan, slogan tersebut telah digemborkan oleh kelompok Syiah pada zaman Genghis Khan. Atas slogan itu juga pasukan Tartar membantai puluhan ribu umat Islam di Baghdad waktu itu.
“Itu doktrin yang diumumkan oleh kaum Syiah dulu waktu zaman Genghis Khan. Lebih baik penguasa kafir yang jujur daripada muslim tapi dzalim, ini bahasanya kelompok Syiah yang telah membantai puluhan ribu nyawa kaum muslimin akibat dari pengkhianatan dan kata-kata seperti itu,” kata ustadz Zulkifli kepada Jurnalislam usai acara ‘Tasikmalaya Mengaji’ di Aula MTAQ Al Jamaah, Cicurug, Tasikmalaya, Sabtu (30/4/2016) malam.
Pengasuh chanel Sahabat Yamima itu juga menegaskan, pernyataan Said Aqil itu telah menyelisihi ijma’ (kesepakatan) para ulama. Para ulama ahlusunnah wal jamaah, lanjutnya, telah sepakat mengharamkan kaum muslimin mengangkat pemimpin kafir.
“Di dalam kitab Mausu’atul Ijma (Ensiklopedi Ijma’) sudah jelas-jelas diharamkan secara mutlak umat Islam diharamkan mengangkat non muslim sebagai pemimpin, bahkan ini akan berimbas pada batalnya dua kalimat syahadat dan gugurnya iman,” tegasnya.
Lebih lanjut, ustadz kelahiran Pariaman itu menilai, zaman sekarang, banyak ‘ulama’ yang sebenarnya belum layak disebut ulama tapi masih sebatas da’i.
“Kalau ulama itu kan warosatul anbiya (pewaris para nabi-red), mereka tidak hanya diwarisi ilmu akan tetapi akhlaknya juga. Jadi ilmu yang macam mana yang mereka warisi, kalau ilmunya nabi mereka pasti jujur menyampaikan kebenaran. Tapi selama ini, kata-kata yang mereka katakan hanya menyenangkan hati yang punya fulus, yang punya power, sementara mereka tidak berusaha menyenangkan Allah SWT,” paparnya.
Oleh sebab itu, dia menyarankan agar umat Islam bisa memilih ulama yang sesuai dengan standar seorang ulama yang telah dijelaskan dalam Islam.
“Jadi, ulama yang kita ikuti adalah ulama yang mempunyai akhlakul karimah, kalau sekedar ngomong doang, gak usah diikuti sajalah,” pungkasnya. (jurnalislam)
=====================================
Source :
*** http://www.jurnalmuslim.com/2016/05/slogan-syiah-pemimpin-kafir-tapi-jujur-lebih-baik-dari-muslim-tapi-dzalim.html
*** http://www.kiblat.net/2014/12/04/penguasa-zalim-salah-rakyat-atau-sebaliknya/
*** Ringkasan Enam Sifat Sahabat, Bab IKramul Muslimin, Terbitan Pustaka Ramadhan Bandung.
*** Iskandar Dorman (Owner Blog)
=====================================
#NB: Semoga Artikel ini bisa membuka mata kita, menjadi pengguna Internet Yang Cerdas, Yang Tidak Sekedar Berbagi, Tidak Sekedar Menghujat, tetapi berfikir, Sejauh mana kebaikan kita dibandingkan dengan mereka yang kita anggap buruk. Namun Yang Menjadi Tanda Kutip, bagaimana pun Syiah Secara Ijma' telah dinyatakan ajaran yang menyimpang dan menyesatkan. Waspadalah !!!
0 comments:
Post a Comment