Ajang Pencarian Bakat dan Pemurtadan

Ajang Pencarian Bakat di Indonesia  Kian hari Kian Bertambah, Dari Pencarian bibit-bibit penyanyi, pesulap, pelawak, dan sebagainya. Semua ini tidak lepas dari peranan media dan dukungan masyarakat itu sendiri. Ketidakfahaman manusia tentang arti kebahagiaan yang sebenarnya membawa tiap-tiap individu untuk mencari Kebahagiaan diluar ajaran agama.


Allah SWT Berfirman, Dan Carilah Pertolongan dengan Sabar dan Shalat. Jadi... Manakala kita mendapati Kesusahan, Kesulitan, Maka Hadapilah Dengan Sabar dan Shalat, Bukan dengan Mencari Kebahagiaan seperti layaknya orang-orang non Islam Dalam Mencari Kebahagiaan Hidup di Dunia. Dan Ingatlah Pesan Rasulullah.... Barang Siapa Mencontoh-Contoh Suatu Kaum, maka Akan dibangkitkan dengan Kaum Tersebut. Jika Kita Mencontoh-contoh kebiasaan Orang-orang non Islam, maka kita akan dibangkitkan dengan Kaum tersebut yang Sudah Pasti tempatnya Adalah neraka Jahannam. Naudzubillahi Mindzalik.

Pada Artikel Kali ini, Saya Menukil Tuisan dari Arrahmah.com yang membuat saya Sempat merenung beberapa saat tentang kebenaran isi dalam artikel tersebut. Berikut Artikelnya :

JAKARTA (Arrahmah.com) – Muslim Indonesia jangan senang dulu dengan menangnya Fatin sebagai juara 1 pada acara X Factor Indonesia. Karena sesungguhnya ajang-ajang pencarian bakat seperti ini mempunyai misi yang tersembunyi yang tak tampak dengan kasat mata. Diperlukan kemampuan menganalisa dari orang yang ahli dan mempunyai semangat keberpihakan kepada Islam dan kaum muslimin. Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi, koordinator Kajian Zionisme Internasional (KaZI) memberikan opininya kepada redaksi arrahmah.com mengenai hal itu, untuk membuka wawasan muslim Indonesia pada, apa dan siapa sesungguhnya dibalik ajang-ajang seperti itu. Berikut ini kami sajikan analisanya yang mudah dan cukup bisa dipahami, namun tetap dalam karena dikutip langsung berdasarkan informasi dari sang zionis. Semoga bermanfaat.
Ketahuilah wahai muslim Indonesia, ada skenario zionis Yahudi pada ajang acara pencarian bakat dan sejenisnya. Ajang pencarian bakat sebenarnya tidak lepas dari program Yahudi. Mereka sadar cara paling ampuh melumpuhkan para pemuda muslim adalah menjauhkan mereka dari gaya hidup Islam dan mendekatkan mereka pada hedonisme dan hiburan. Hal inilah yang dikatakan Gleed Stones mantan Perdana Menteri Inggris.

Dia mengatakan: “Percuma kita memerangi umat Islam, dan tidak akan mampu menguasainya selama di dada pemuda-pemuda Islam ini bertengger Al-Qur’an.Tugas kita sekarang adalah mencabut Al-Qur’an di hati-hati mereka, baru kita akan menang dan menguasai mereka. Minuman keras dan music lebih menghancurkan ummat Muhammad dari pada seribu meriam, oleh karena itu, tanamkanlah dalam hati mereka rasa cinta terhadap materi dan seks”

Maka cara ampuh yang mereka lakukan adalah mempromosikan ajang pencarian bakat ke negeri-negeri muslim. Indonesian Idol seperti kita ketahui dibawa kenegeri ini oleh perusahaan hiburan Amerika bernama Fremantle Media. Fremantle Media adalah perusahaan yang dimiliki oleh seorang kapitalis Yahudi, Rupert Murdoch.
Simon Cowell dan Rupert Murdoch

Simon Cowell dan Rupert Murdoch

Kini prototype ajang pencarian bakat menjamur dengan bentuk beragam, termasuk X Factors. Sama seperti American Idol, X Factor dibentuk oleh Simon Cowell dan diproduksi Fremantle Media. Simon Cowell sendiri berlatar belakangYahudi dengan ibu seorang Kristiani. Dan dua sejoli antara Simon Cowell dan Rupert Murdoch adalah para kreator yang sangat gigih mengkreasi acara pencarian bakat yang kemudian disebar ke negara-negara muslim.

Di luar negeri sana, acara X Factor tidak banyak direspon oleh umat muslim, karena mereka tahu siapa dalang di balik acara ini. Meski ada kontestan muslim seperti Yousseph Slimani pada acara The X Factors tahun 2005 di Inggris, tapi respon muslim Inggris tidak seperti di Indonesia. Karena mereka tahu, acara seperti X Factors tidak akan pernah bisa menaikkan harkat dan martabat muslim di Inggris. Hasilnya, Yousseph Slimani hanya sampai babak perempat final.
fatin-shidqia-lubis-x-factor-indonesia

Beda Inggris, beda Indonesia. Meski Indonesia adalah negara mayoritas muslim, ketidakpedean justru menghinggapi diri kita,dengan menyebut kemenangan Fatin adalah kemenangan seorang muslim. Ucapan ini sangat memprihatinkan, jika kita mau menyadari siapa perintis acara ini.

Dari dulu saya sudah mencium itu terjadi dalam keikut sertaan Fatin. Tidak lama Fatin tampil, Bruno Mars langsung memberikan dukungan. Bruno memberi dukungan bukan sekedar suara Fatin, tapi lebih dari itu karena Fatin berjilbab. Bruno ini penyanyi yang menyuarakan atheis lewat lagunya It Will Rain.


Maka itu dengan kemenangan Fatin tentu kitak hawatir ada semacam pembenaran bagi kaum muslimah berbondong-bondong membanjiri ajang pencarian bakat seperti ini. Tubuh dan wajah mereka menjadi santapan 250 juta bangsa Indonesia. Mereka meliuk-liuk dan bersaut-saut hanya demi ribuan SMS. Muslimah-muslimah kita nanti memiliki dalih masuk ke gelanggang yang sebenarnya jebakanYahudi ini dengan satu kalimat: ‘Tidak masalah selama kami berjilbab’
fatin-shidqia-lubis-x-factor

Maka menarik kita cermati perkataan Muhammad Quthb, “Seorang anak yang rusak masih bisa menjadi baik asal ia pernah mendapatkan pengasuhan seorang ibu yang baik. Sebaliknya, seorang ibu yang rusak akhlaknya, hanya akan melahirkan generasi yang rusak pula akhlaknya. Itulah mengapa yang dihancurkan pertama kali olehYahudi adalah wanita.”






Dalam Sebuah Kajian, Saya Mendapatkan Do'a Saat Mendengar Musik Yaitu :
"Allahumma inni... Audzubika... Min Fitnatid Dajjal" yang Artinya, Ya Allah... Aku Berlindung ( padamu ) Dari Fitnah Dajjal.... Dulu Saya Heran, dan 
Mungkin Anda Pun Bertanya... Mengapa Musik Kok dikatakan Fitnah Dajjal ? dan Saya Mendapatkan Jawabannya Sebagai Berikut : ( Musik Bukan Budaya Islam, Mendengar Musik dan Bernyanyi Membuat Kita Lupa Pada Allah, dan Berdzikir ) dan Itu adalah cita-cita Dajjal, Yang ingin mengajak Sebanyak-banyaknya Orang Menjadi Pengikutnya. Yang Melalaikan Perintah ALLAH SWT

- See more at: http://www.arrahmah.com/news/2013/05/26/zionisme-yahudi-pada-ajang-acara-pencarian-bakat.html#sthash.a7QvBjE6.dpuf

Semoga Artikel ini Bermanfaat.
CLICK TOMBOL LIKE DIBAWAH

0 comments:

Post a Comment

10 Artikel Terpopuler di BLOG Nandar