Aku Bersyukur Kepada Allah SWT yang telah mengenalkanku dan Ahliyahku ( Istriku ) Pada Satu Kerja Mulia, yakni kerja Kenabian, Melanjutkan Usaha Para Sahabat Radiallahu Anhuma dalam mentablighkan Agama Keseluruh Alam. Insya Allah Semoga dengan Usaha atas Iman yang aku tekuni mampu lebih mendekatkan diriku kepada Rabbku Setelah Sempat Terjerumus dalam kegelapan dan kesesatan tanpa cahaya agama.
Alhamdulillah Usaha ini terus berkembang dari masa-kemasa, Kendatipun masih Banyak orang yang menentang Usaha Nubuwwah yang Notabene mengaku Islam, Istriku Sangat Mendukung dan Ia Rela Meninggalkan Kemewahan Dunia yang kami Impikan bersama Sejak Pertama Membangun rumah tangga, seperti Harta berlimpah dan rumah mewah untuk Usaha atas Iman pada diri dan keluarga Kami.
Dia Wanita Shalehah, Wanita yang Mulia, Senantiasa Mengingatkan Aku Ketika Aku Lupa pada Allah, Menguatkan Aku Saat Aku Lemah Iman, dan mempersiapkan segala keperluanku saat tiba waktu nisab, baik 3 Hari, 40 Hari ataupun 4 Bulan. Dia Merelakan Aku meninggalkannya bersama anak-anak Keluar Kejalan Allah Meskipun hanya kutinggalkan bekal hidup seadanya, bahkan sangat kekurangan.
Maha Suci Allah SWT yang menciptakan Wanita Sepertinya dan menjadikannya pasangan Untukku. Insya Allah Semoga Allah Memasukkanku Kedalam Surganya dan Menjadikan Ia Sebagai Ratu Bidadariku di Surga.
Tentang Jamaah Masturah
Jamaah Masturah adalah jamaah dakwah dikalangan wanita, dimana keluarnya seorang masturah memiliki tertib-tertib yang harus dipatuhi seperti Keluar Kejalan Allah Bersama Rijal yang merupakan Muhrim Hakiki, Seperti Ibu Bersama Anak Kandung / Anak Susuannya, Gadis Bersama Saudara Kandung Laki-lakinya atau Ayah Kandungnya, dan Istri Bersama Suaminya.
Pakaian Seorang Masturah menggunakan Full Hijab berwarna gelap ( Hitam ) dan menutupi Seluruh Tubuhnya, Mulai dari Ujung Kaki, Sampai Ujung Kepala. tidak boleh ada celah sedikitpun, Menggunakan Kaos Tangan, Kaos Kaki, Abaya, Jilbab Cadar dan Purdah ( Kain Tipis / Halus Yang Menutupi Cadar )
Allah Memilih Aku dan Istriku untuk sama-sama memperbaiki diri dengan cara mempelajari dan mengamalkan Agama Islam, dan Sunnah-sunnah Rasulullah Muhammad SAW. dan pengalaman pertama keluar Masturahku ternyata jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan pengalaman pertamaku tertasykil dalam Usaha Dakwah dan Khuruj 40 Hari.
Mudzakarah Sesama Masturah banyak mengajarkan dan menambahkan pengetahuan Istriku tentang adab-adab Rumah tangga, yang tidak didapati dalam kajian manapun.
Hasilnya, Sekembalinya Kami Ke Maqomi, Kami Seperti Sepasang pengantin baru yang sudah punya dua anak..... hehehe....
Hasilnya, Sekembalinya Kami Ke Maqomi, Kami Seperti Sepasang pengantin baru yang sudah punya dua anak..... hehehe....
Subhanallah
ReplyDeleteTerima Kasih KunjunganNya Sri...
Delete