cara menjual barang mahal menjadi laris manis

Beberapa waktu lalu ketika jalan-jalan di mall saya melihat cewek-cewek sedang asyik mencoba sepatu di sebuah toko sepatu yang terkenal dengan sol merahnya. Ya mereka sedang mencoba heels Christian Louboutin.
Ketika saya perhatikan lebih jauh, saya jadi mikir kenapa ya cewek-cewek mau beli sepatu seharga motor padahal katanya dipakenya juga sakit dan bikin kaki pegel?
Lalu saya teringat Syahrini dengan koleksi tas Hermesnya dan ibu-ibu pejabat yang dikenal suka memakai barang-barang branded.
Ketika saya tanya pacar saya, ia menjawab ”Bedanya kalau kita pakai barang branded itu ngeboost percaya diri, bikin ngerasa paling cantik, ngerasa jadi lady, trus jadi pusat perhatian diliatin cewek-cewek lain, dan jadi yang paling diinginkan gitu beb.”
Hmmm… begitu rupanya.
Benar juga ya, ketika mereka membeli barang-barang tersebut, mereka tidak lagi membeli atau memikirkan fungsi. Mereka tidak lagi membeli tas sebagai wadah untuk menaruh barang-barang dan tidak lagi membeli sepatu sebagai alas kaki.
Tapi mereka membeli value yang ditawarkan jika memakai barang-barang tersebut. Jika memakai barang mewah terlihat lebih elegan dan berkelas, ngerasa jadi lady, memiliki power dsb. Bisa juga karena image yang tertanam pada sebuah brand sudah sedemikian kuat.
Begitu juga dengan jualan. Kalau produk Anda dibilang mahal oleh customer Anda, coba lihat apakah value yang ditawarkan sudah sesuai dengan harga.
Jika sudah, kemungkinannya hanya 2: pasar Anda belum teredukasi, atau memang customer Anda bukan target pasar Anda.
Kalau Anda tidak bisa menawarkan hal lain selain fungsi produk tersebut, jualan Anda hanya akan menjadi komoditas.
"Trus co, gimana caranya menghadapi customer yang bilang produk kita kemahalan?"
Ini dia 10 langkah agar produk mahal bisa laris manis
image



CLICK TOMBOL LIKE DIBAWAH

0 comments:

Post a Comment

10 Artikel Terpopuler di BLOG Nandar