Kamu Pernah Dengar Nggak, di Masyarakat, atau bahkan teman dekatmu berpendapat bahwa :
- MLM adalah jualan door to door/sales
- MLM adalah bisnis tidak bergengsi
- MLM hanya menguntungkan orang yang pertama bergabung, yang bergabung belakangan pasti rugi
- MLM adalah bisnis menipu atau money Game.
ada lagi nih, "Kalau kamu main MLM, orang yang tadinya suka ngobrol dengan kamu, langsung lari terbirit-birit"
Benarkah Demikian ?
SUBSCRIBE DULU, AKTIFKAN LONCENG NOTIFIKASINYA!!!
Biar Kamu Tidak Ketinggalan Video-video bermanfaat lainnya.
Biar Kamu Tidak Ketinggalan Video-video bermanfaat lainnya.
Nah.... Apa itu MLM sebenarnya? Mengapa jadi sebegitu rusaknya di mata masyarakat sampai dikatakan semua MLM itu haram. Benarkah demikian?
Tonton dari awal sampai akhir agar tidak gagal paham tentang konsep dasar MLM yang sebenarnya.
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Baik !!! kita langsung saja, sekarang kita buat ilustrasi seperti ini :
Seseorang bernama Alpha memproduksi sepatu dengan total harga produksi berikut keuntungan perusahaannya adalah Rp. 100.000,-
Seseorang bernama Alpha memproduksi sepatu dengan total harga produksi berikut keuntungan perusahaannya adalah Rp. 100.000,-
Dalam kondisi seperti ini sepatunya belum ada yang membeli, karena tidak mungkin seseorang membeli hanya sepasang sepatu langsung kepada pabriknya, demikian juga pabrik tidak mungkin menjual satuan secara langsung barang yang di produksi Pabriknya.
Nah untuk bisa menjual sepatu yang telah diproduksi oleh pabrik milik Alpha maka dibangunlah yang namanya jalur distribusi
Jadi dalam konsep Pemasaran Retail /Konvensional itu terbagi menjadi dua, Yaitu Distribusi dan promosi
Jadi, disini Alpha selaku pemilik perusahaan berpikir untuk mencari distributor dan menghubungi kawannya yang bernama Bravo yang memiliki gudang dan dianggap berpotensi untuk menjadi distributor dengan ditawarkan margin atau keuntungan sebesar 5%
Dalam hal ini Bravo adalah distributor utama atau Distributor Nasional untuk wilayah se-indonesia.
Apakah dengan Bravo menjadi distributor, Sepatu di Pabrik Alpha dan di Gudang Bravo sudah mendapatkan pembeli? Tidak !!!
Lalu Bravo berpikir lagi untuk mengembangkan Bisnisnya dan Mencari jalur distribusi dengan menghubungi kawannya yang bernama Charlie.
Let's Say Charlie menjadi Distributor di Wilayah Sulawesi Selatan
Apakah Sudah Ada Penjualan ? Belum !
Kemudian Charlie berpikir lagi untuk menghubungi kawannya yang bernama Delta dan mengajaknya untuk menjadi distributor di daerah Kabupaten tempat tinggalnya.
Setiap Distributor Propinsi, dan Kabupaten di berikan Margin / keuntungan sebesar 5%
Lantas Apakah dengan adanya Charlie dan delta yang menjadi distributor propinsi dan kabupaten sudah bisa menjual Sepatu yang diproduksi oleh perusahaan milik Alpha?
Belum !!!
Dari Distributor Kabupaten ini, kemudian menyebar produknya ke Toko Toko Milik Echo di kota kabupaten dan kecamatan dengan perjanjian Margin 5%,
Akhirnya barang yang tadinya dari pabrik kemudian turun ke distributor lalu ke distributor propinsi, distributor Kabupaten, kini sudah terpajang di toko Milik Echo.
Dalam kondisi ini, Sepatu yang tadinya di pabrik Milik Alpha sudah bisa dipasarkan.
Namun barang yang ada di toko tidak mungkin langsung dapat dikenal oleh orang,
Maka perlu biaya untuk periklanan
Bravo Menghubungi Kawannya yang Bernama Fanta sebagai Agensi Per-Iklan-an (advertiser).
Periklanan ini biasanya dilakukan di Media elektronik, dan di media cetak, berupa Iklan TV, Radio, Spanduk, Billboard, Koran, Majalah, Tabloid, Brosur, dll.
Demikianlah para pengusaha dalam menjual atau mendistribusikan barang dagangannya, melalui Distributor dan Media Iklan.
Untuk zaman sekarang biasanya para pengusaha menggunakan atau menyewa jasa Artist, para selebgram atau influencer untuk menjual dan mempromosikan barang dagangannya
Sampai di sini Saya harap teman-teman sudah bisa paham tentang jalur distribusi. Jika belum Silakan diulang lagi video ini dari awal.
Ok.... Lanjut.....
Jadi Sepatu yang di Produksi Alpha, Yang Tadinya 100rb, tidak mungkin di lepas ke pembeli dengan harga yang sama, karena telah melalui distributor, biaya Periklanan, dll.
Mari Kita Hitung
Harga Sepatu dari Pabrik Alpha adalah 100K
- Distributor Nasional 5% = 5K Bravo
- Distributor Propinsi 5% = 5K Charlie
- Distributor Kabupaten 5% = 5K Delta
- Pemilik Toko 5% = 5K Echo
Total Jadi 20% atau Menjadi 120K
Apakah Harga ini sudah Fix untuk di Jual Ke Konsumen ? Belum !!! Masih ada Biaya Promosi, dan Biaya Promosi itu memang biasanya besar. Kita Kasih Saja 30% untuk Jasa Fanta Selaku Bagian Promosi.
Maka Jika di Tambahkan dengan Biaya Promosi, Total Harga Produknya adalah 100.000 + 50% Menjadi 150K
Nah seperti itulah sistem pemasaran barang konvensional, bisnis konvensional itu siapa yang menjadi distributor utama dialah yang akan memperoleh keuntungan dan kekayaan lebih cepat, daripada para pengecer, karena penjualan pengecer itu sangat mempengaruhi pendapatannya.
Semakin Giat Pengecer Menjual Produk, Maka Semakin Banyak Keuntungan Para Distributor.
Semakin Giat Pengecer Menjual Produk, Maka Semakin Banyak Keuntungan Para Distributor.
Seorang pengecer tidak mungkin bisa berpenghasilan lebih tinggi dari distributor, seperti halnya bagi karyawan biasa yang tidak mungkin mendapatkan gaji lebih besar daripada gaji seorang manajer di suatu perusahaan.
Sampai Sini Kamu Sadar Nggak ?
Kalau Konsep Dagang Konvensional itu ternyata atas Injak bawah, karena yang diatas dalam hal ini distributor utama, tentu penghasilannya lebih besar dari para pengecer.
Lalu Kenapa MLM yang di Kambing Hitamkan Sebagai Bisnis Atas Injak Bawah ? Jawabannya Karena, kebanyakan Member Tidak menjalankan Bisnisnya dengan baik, tidak menguasai Marketing Plan, dan Menyerah sebelum mencapai Garis Finish.
Berbeda dengan konsep MLM dalam Marketing Sistem yang di terapkan oleh PT.BSJ, dimana, Upline belum tentu bisa lebih banyak penghasilannya daripada Downline, karena di BSJ, siapa yang lebih banyak bergerak maka dialah yang akan lebih banyak mendapatkan keuntungan dan reward dari perusahaan.
Sudah terbukti............ banyak downline di BSJ yang lebih dulu mendapatkan reward dibandingkan dengan UPLINE-nya itu karena downline lebih aktif menjual dan menjalankan bisnisnya daripada Upline.
Sampai di sini kamu sudah bisa membandingkan antara bisnis konvensional dengan bisnis multi level Marketing ?
Apakah kamu masih menganggap bahwa MLM itu menguntungkan yang awal bergabung saja?
Kenyataannya, hal ini justru terjadi pada bisnis konvensional yang mungkin kita sendiri menjadi customernya sehari-hari.
Salah satu kesimpulan yang bisa kita ambil adalah, Bisnis Konvensional, itu harus dengan modal usaha, memiliki gudang atau Toko untuk bisa menjalankannya.
Tidak Halnya dengan MLM, Kamu bisa memilih Bisnis MLM yang Produknya Bisa Kamu Manfaatkan Sendiri, sehingga meminimalisir perasaan rugi jika ternyata produknya tidak bisa habis terjual.
Tidak Halnya dengan MLM, Kamu bisa memilih Bisnis MLM yang Produknya Bisa Kamu Manfaatkan Sendiri, sehingga meminimalisir perasaan rugi jika ternyata produknya tidak bisa habis terjual.
Kamu Juga Harus Make Sure, Kalau MLM yang ingin kamu ikuti, ada Produk, Bukan Menjual Sistem, atau Secarik Kertas, atau Kartu keanggotaan Saja.
Pastikan Uang yang kamu gunakan mengikuti suatu bisnis MLM itu setara dengan Produk yang kamu terima.
Nah.... Mulai sekarang Jika ada yang bertanya apa itu MLM? maka bisa dijawab, MLM itu adalah konsep pemasaran.
Perbedaan Mencolok antara Produk Konvensional dengan Produk MLM adalah, Produk MLM Tidak di Iklankan di TV, Radio, atau di Media cetak, kebanyakan member MLM memanfaatkan Platform Gratisan untuk beriklan seperti di Sosial Media atau di WhatsApp.
Kenapa Tidak di Iklankan ? Karena Biaya Periklanan diperuntukkan bagi para member, Perusahaan MLM seperti BSJ menawarkan keanggotaan untuk menjadi pengusaha, distributor sekaligus bagian periklanan atau artisnya.
Jadi semua Biaya-biaya pendistribusian, dan periklanan itu di berikan kepada para member.
Dengan Sistem seperti ini, Siapa yang bekerja, dialah yang mendapatkan hasil, siapa yang mengiklankan dan bergerak menjual produknya, dialah yang berhak mendapatkan keuntungan dan reward² dari perusahaan.
Itulah sebabnya mengapa di BSJ Banyak Downline yang lebih dulu mendapatkan reward daripada Upline-nya. karena downline lebih aktif daripada Upline.
Apakah menurutmu ini adil? Tentu saja adil karena hanya yang bekerja dan aktif yang akan mendapatkan penghasilan.
Pendaftaran Menjadi Member di BSJ Sangat Mudah, Cukup Membeli Produk BSJ, dan memberikan data kepada Upline / Leader (Berupa Nama Lengkap Sesuai KTP, Nomor KTP, Alamat E-Mail, Nomor WhatsApp, dan Nomor Rekening untuk Penerimaan Bonus/Reward) Setelah melakukan Pembelian dan Pendaftaran Member, kamu akan di bukakan Akses ke member area di sistem PT. BERKAH SILIKA JAYA dan mendapatkan ID Member berikut Password untuk login ke sistem Jaringan BSJ.
Jika Kamu Tertarik untuk menjalankan Bisnisnya, Silakan Hubungi Orang Yang membagikan Link Video ini, atau Kirim Chat WA ke : 0852-4206-7766 dengan Format INFO SILIKA BSJ
Terima Kasih Sudah Menonton, Sampai Jumpa di Video Berikutnya, Jangan Lupa Like, Share, COmment dan Subscribe, AKtifkan Lonceng Notifikasinya Supaya Ketika Saya Meng-upload Video-video terbaru, kamu bisa langsung mendapatkan Notifikasi dari Youtube.
All See You Guys On The Next Video, Saya Iskandar Dorman Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu... Bye....
Lanjut di menit ke 8
All See You Guys On The Next Video, Saya Iskandar Dorman Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu... Bye....
Lanjut di menit ke 8
https://youtu.be/JK8RG2XUZHM
0 comments:
Post a Comment