Showing posts with label Kargosari. Show all posts
Showing posts with label Kargosari. Show all posts

Isbul Ayah Jessica Iskandar


Merdeka.com - Hujan rintik sedang menghiasi langit Bandung petang itu. Sebuah ruangan tidak begitu besar di lingkungan Masjid Madinah Jalan Depok Raya, Antapani, Bandung terdapat sosok pria berjubah putih. Ya, dia adalah Iskandarsyah Berian, biasa dipanggil Kang Is. 
Tapi tidak sedikit orang mengenalnya sebagai Isbul atau Iskandar Bule. Maklum saja dia disebut Bule, lantaran pria kelahiran 52 tahun silam tersebut memang lahir di B'Ograd sebuah Kota di Yugoslavia sana.

Kargosary JORD Pakkatto Ke-2

Masih Berlangsung di Pakkatto Untuk yang Kedua Kalinya, diadakan di Makassar, 25 - 27 Mei 2013, Alhamdulillah Berjalan Lancar... Berikut Photo2 Yang Sempat Saya Ambil.... Saya Tidak Bisa Mengambil Lebih Banyak, Karena Sibuk di Tenda Istiqbal :-(

Kargozari Ijtima'i Palu Indonesia

Tempat Jord / Pertemuan Ummat Islam ( Ijtima'i ) yang berlangsung DI Palu - Sulawesi Tangah 2013 beralamat di Kota Palu, Pertemuan ini berlangsung 3 Hari terhitung sejak Tanggal 29 Mei 2013 s/d 31 Mei 2013. Palu Merupakan Zone Pertemuan Untuk 3 Propinsi yaitu Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, dan Merupakan Zone ke Lima setelah Cikampek, Jayapura, Makassar dan Ternate.

Putra Ayu Azhari Ikut Usaha Dakwah

Pemuda yang satu ini tengah duduk santai di sebuah masjid di Antapani Bandung. Ia berbalut sorban putih dengan jubah berwarna coklat muda. Ucapan bahasa arabnya ketika membacakan alquran dan hadits sangat fasih.


Selintas mungkin tidak akan menyangka bahwa pemuda ini adalah Axel Gondokusumo putra artis ternama Ayu Azhari dari suami pertama Wisnu Djody Gondokusumo yang meninggal pada 2002 lalu.


Axel begitu sapaan akrabnya mencoba berbagi dengan wartaislam perihal kehidupannya yang baru ia rasakan dua tahun belakangan ini. Ia menceritakan bahwa masa remajanya saat ia berusia 13 tahun sampai 18 tahun ia lalui dengan kebimbangan dan kehampaan.


Lama ia hidup di negara barat seperti Austarlia dan Amerika untuk mengenyam pendidikan, namun kebebasan ala barat lah yang ia rasakan. Padahal sewaktu kecil ketika dididik oleh ayah angkatnya Teemu Yusuf Ibrahim ia masih rajin mengaji.


“Saat saya pindah ke luar negeri, turunlah keimanan saya karena kebebasan dan pergaulan ala barat. Kehidupan saya bebas tapi ngga menemukan ketenangan. Kalau shalat jalan terus, karena sudah dididik dari kecil,” katanya.


Sepulang dari negara barat, kehidupannya masih tak berubah. Ia selalu pulang malam bahkan kadang tak pulang dengan berbagai alasan yang intinya menghabiskan waktu bersama rekan-rekannya. Apa yang ia mau dari ibunya pasti terpenuhi. Cuma sekali lagi ia tidak menikmatinya.


Saking bandelnya suatu saat ibunya sudah kesal dan memintanya untuk menemui om Irfan rekan almarhum bapaknya. Dari sinilah ia berkenalan dengan jalan dakwah. Axel diajak ke masjid di bilangan Cinere Jakarta dan ia menetap disana selama tiga hari. Peristiwa itu terjadi awal bulan April 2010 ketika usianya menginjak 19 tahun.


“Habis beres tiga hari ini hati saya terasa senang. Sangat nikmat sekali. Ketika pulang saya ngga mau lagi shalat di rumah, maunya di masjid. Saya akhirnya ikut lagi om irfan selama tiga hari tiap pekan,” kata Axel.


Tidak hanya berkeliling masjid saya pun berangkat pergi keluar negeri menikmati suasana dakwah diluar sana. Seperti di India, Bangladesh dan Hongkong, “Saya bertemu dengan ulama-ulama disana yang rendah hati. Disana shalat subuhnya kayak shalat jumat,” tutur Axel.


BATIK MOTIF BOLA 2012, KUNJUNGI : www.tokobatikonline.co.cc
Sampai akhirnya ia paham bahwa kesenangan dunia yang selama ini ia rasakan hanyalah sebuah tipu daya. Kesenangannya saat ini terletak pada perbuatan amal agama yang sempurna yang dicontohkan Rasulullah beserta para sahabatnya.
Usaha Dakwah Mampu Mengubah Kehidupan Seorang Axel, Tapi Mengapa dinegera Mayoritas Islam, Usaha dakwah dan Tabligh masih menemui banyak hambatan, yang justru datangnya dari orang-orang Islam Sendiri.


Perkembangan Islam di Inggris

Oleh Pak Cik "Ust. Zakaria" Jamaah Tabligh Asal Negeri Jiran Malaysia Yang Itikaf Tiga Hari di Masjid Babul Husna Batangase - Maros ( 14 Maret - 16 Maret 2012 ). Sebelum Bertolak Ke Manado Jumat Pukul 11:00 Wita.

Sebagaimana Kita Ketahui Inggris Terkenal karena Bahasanya di Anggap Sebagai Bahasa Dunia tapi juga dianggap sebagai Negara Kafir, Dimana Pergaulan Bebas dan Budaya-budaya yang jauh dari Norma-Norma Agama Berkembang Disana Sejak Ribuan Tahun Yang lalu. Tapi Siapa Yang Menyangka Perkembangan Islam disana Begitu Pesat.

Pak Cik Zakaria Memberikan Karguzary dalam Logat Melayunya :
Seorang Amir Shaff Tabligh Yang Kami Temui Dua Tahun Yang lalu Di England Saat ini Berusia 100 Tahun, Masih Aktif Dalam Usaha Dakwah di Inggris kendatipun Harus Duduk diatas Kursi Roda.

Amir Shaff Yang Ketika Itu Berangkat Bersama Istri ( Masturatnya ) Ke London Harus Gulung Kasur Meninggalkan Kampung Halaman Untuk Mentablighkan Islam di England.

Amir Shaff Tabligh itu dikirim dari Salah Satu Markaz Tabligh di Pakistan Sejak Tahun 1960. Konon Pada Saat itu, di Kota London Hanya Ada Dua Masjid, Yang didalamnya di Huni Ayam dan Kambing, Setiap Harinya Amir Shaff Memunguti Puluhan Telur Ayam, dan Membersihkan Kotoran Kambing. Masjid Tersebut Hanya di Gunakan dua Kali Setahun, yaitu pada Saat Perayaan Idul Fitri dan Idul Adha.

Alhamdulillah Dengan Izin Allah atas Usaha Dakwah Yang di Peloporinya, Hingga Saat ini di England Sudah Ada 3000 Masjid. Setiap Harinya Ada saja Orang Yang Jadi Muallaf. Shalat Dhuhur dan Ashar Setiap Masjid dihadiri Tidak Kurang dari 1000 Orang Jamaah, Belum Lagi Pada Hari Jum'at atau Pada Saat Waktu Maghrib, Isya dan Subuh. "Jujur Aku Terharu Saat Mendengar Karguzary ini"

England yang di Cap Sebagai Negara Kafir Justru Menyambut Islam dengan Begitu Antusias, Mereka Mengatakan Bahwa Agama Yang mereka anut sebelumnya adalah agama penipu, dimana awal mula kitab suci mereka hanya ada satu, dan saat ini Kitab Suci Mereka Sudah ada Dua Puluh.

Ada Yang Unik dari Salah Satu Masjid Yang Dikunjungi Oleh Pak Cik Zakaria di London, Dimana Sebuah Bangunan Besar yang Fisiknya Adalah Bangunan Gereja  Besar yang Sangat Tinggi, Ternyata di dalamnya Adalah Tempat Orang Shalat, Konon Saking Tingginya... Bangunan Gereja ini Dulunya Membutuhkan Bantuan Helikopter Untuk Memasang Salib di Puncaknya. Sehingga Sulit Untuk Menurunkannya. >>>>



SEGERA DI UPDATE !!! KUNJUNGI TERUS BLOG INI




.

10 Artikel Terpopuler di BLOG Nandar