Stress, Mudah Lelah, Emosian Tidak Bergairah ? Mungkin ini Penyebabnya

Pernah nggak sih kamu merasa kalau akhir-akhir ini kamu mudah lelah, bahkan untuk mengerjakan pekerjaan yang enteng sekalipun. kamu merasa lemas, kehabisan energi, dan merasa buntu saat mengatasi masalah kerja, selain itu kondisi kesehatan fisik kamu terasa menurun, kamu lebih Sering sakit, baik itu Sakit kepala dan nyeri otot, Nafsu makan menurun, Gangguan tidur, Sakit perut atau masalah pencernaan lainnya.
 
Jika Kamu Mengalaminya... Maka Jangan Berhenti Sampai disini, karena kamu sedang dalam masalah serius, dan ini harus segera kamu atasi.
 

Perkerjaan yang dulunya kamu tekuni dan bahkan kamu berprestasi di bidangnya, tiba-tiba menjadi sesuatu yang membosankan, bahkan menjadi hal yang tidak kamu inginkan, karena ada perasaan gagal dalam pekerjaan tersebut.

Kamu seakan kehilangan Motivasi, sensitif dan gampang marah, Tidak ada lagi Semangat Kerja, Kamu seperti kehilangan Inspirasi, sulit untuk berkreasi dan bereksplorasi untuk menemukan ide-ide cemerlang agar dapat melakukan inovasi.

Apakah Itu berarti Kamu Malas ? Wait !!!

Tahukah kamu dengan Istilah BurnOut Syndrome ?

Apa Itu BurnOut ?

Burnout merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi stres berat yang dipicu oleh pekerjaan. kondisi kesehatan yang satu ini juga dikenal sebagai occupational burnout atau job burnout

Kondisi ini ditandai dengan kelelahan secara fisik dan emosional, akibat ekspektasi dan kenyataan tidak berjalan sesuai yang diharapkan.

Stres berkepanjangan akibat masalah pekerjaan juga bisa terjadi, ketika Kamu merasa kewalahan dengan perintah atasan atau tekanan target pekerjaan yang terus-menerus datang, tetapi kamu tak dapat memenuhinya.

Burnout tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan perlu diatasi dengan tepat karena dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Kamu akan rentan terkena penyakit fisik, seperti demam dan flu. Sindrom stres kerja ini membuat Kamu merasa kehabisan energi, tak ada yang dapat membantu pekerjaan Kamu, putus asa, hingga sinis dan mudah marah. Kamu merasa bahwa Kamu tak lagi bisa berbuat apa-apa di pekerjaan.

Burnout syndrome dapat terjadi karena beberapa kemungkinan penyebab berikut, yaitu:

  • Tidak mampu mengontrol apa yang terjadi dan yang memengaruhi pekerjaan Kamu.
  • Bayangan tentang pekerjaan yang tidak jelas.
  • Dinamika tempat kerja yang buruk, seperti bullying di kantor, suasana yang bising, pengap, kurangnya sirkulasi udara dan bahkan karena faktor pencahayaan yang kurang mamadai di tempat kerja.
  • Jenis pekerjaan yang monoton atau bahkan terlalu dinamis, bisa membuat Kamu mengalami job burnout.
  • Tidak ada dukungan sosial, baik dari keluarga, ataupun sesama rekan kerja. karena pekerjaan Kamu mungkin terlalu mengisolasi diri Kamu dari orang lain atau kehidupan pribadi.
  • Kehidupan pekerjaan tidak seimbang, sehingga membuat Kamu tidak memiliki waktu untuk hal lain selain pekerjaan.

Gejala burnout yang memengaruhi kebiasaan

Gejala emosional dan fisik yang dirasakan bisa memengaruhi kebiasaan Kamu dalam bekerja. kamu mungkin menjadi suka menunda pekerjaan atau bahkan tidak mengerjakan tugas yang diberikan. Kondisi ini membuat Kamu tidak produktif dan kinerja Kamu menjadi menurun.

Adapun gejala lainnya yang terkait berupa, Makan berlebih, konsumsi obat-obatan, dan alkohol. Pelampiasan rasa frustrasi Kamu pada orang lain. Datang ke kantor terlambat dan pulang lebih cepat. Sulit berkonsentrasi dan menjadi tidak terarah dalam bekerja.

Cara mengatasi burnout syndrome

Kamu mungkin merasa bahwa tidak ada satu pun yang menolong Kamu ketika mengalami burnout syndrome. Namun, sebenarnya ada beberapa cara yang bisa Kamu lakukan untuk mengatasi burnout, di antaranya adalah :

  • Lihat kembali pilihan kamu. Komunikasikan apa yang Kamurasakan dengan atasan. Kamu mungkin dapat bekerja sama dengannya untuk menyamakan persepsi mengenai pekerjaan yang Kamu lakukan.
  • Bicarakan dengan orang lain. Tak hanya rekan kerja, orang terdekat juga bisa membantu Kamu melegakan stres yang Kamu rasakan. Ceritakanlah masalah Kamu dengan mereka, dengan begitu hubungan Kamu dan mereka pun akan semakin kuat.
  • Batasi diri Kamu dari orang yang negatif. Orang yang selalu berpikiran negatif tanpa menghadirkan solusi dapat membuat Kamu semakin terpuruk. Untuk itu, sebisa mungkin batasi kontak Kamu dengan mereka.
  • Lakukan relaksasi. Beberapa kegiatan relaksasi bisa membantu Kamu menghilangkan stres, seperti yoga, meditasi, atau taichi. pendekatan secara agamis juga sangat di anjurkan, bagi kamu yang muslim, mungkin bisa lebih memperbanyak Dzikir, Do'a, Shalat Sunnah dan bacaan Alqur'an.
  • Olahraga secara rutin. Melakukan olahraga secara rutin bisa membantu Kamu mengurangi stres, bahkan hal ini juga dapat mengalihkan pikiran Kamu.
  • Tidur cukup. Cukup tidur membuat tubuh Kamu lebih bugar dan kesehatan pun terjaga.

Burnout syndrome berbeda dengan stres atau depresi

Stres dan burnout adalah dua hal yang berbeda. Bahkan, sebagaimana ditulis dalam sebuah artikel berjudul Depression: What is burnout?, para peneliti memisahkan antara burnout syndrome dan depresi.

Burnout adalah hasil dari stres berkepanjangan. Hal ini tidak sama dengan terlalu banyak tekanan (depresi).

Stres secara umum adalah hasil dari banyaknya tekanan yang menuntut Kamu secara mental dan fisik. Namun, mereka yang mengalami stres masih dapat membayangkan bahwa jika semuanya berhasil dia atasi, maka dirinya akan baik-baik saja.

Kondisi ini berbeda dengan burnout. Pada penderita burnout syndrome, maka yang dirasakan adalah merasa “tidak cukup”. Selain itu, mungkin timbul rasa lelah secara emosional, merasa hampa, dan seolah yang Kamu lakukan tak ada artinya.

Mereka yang mengalami sindrom ini biasanya tidak mampu melihat bahwa masih ada sisi positif yang mungkin terjadi dalam pekerjaannya. Jika stres membuat Kamu merasa seperti “tenggelam” dari tanggung jawab, masalah psikologis yang satu ini membuat Kamu merasa bahwa semua yang Kamu lakukan sia-sia.

Salah satu ciri khas lagi yang membedakan antara burnout dengan depresi adalah dari mana masalah itu datang.

Biasanya, sindrom ini selalu berhubungan dengan pekerjaan, sedangkan depresi tidak. Penyebab depresi umumunya tidak hanya datang dari pekerjaan, tetapi juga keluarga, hubungan percintaan, atau hal pribadi lainnya.

Mencegah burnout akibat pekerjaan

Resign atau berhenti dari pekerjaan yang tidak Kamu sukai dan mencari pekerjaan baru yang lebih menyenangkan, memang merupakan pilihan yang sangat menggiurkan, demi tak terus-menerus menderita job burnout.

Namun, kenyataannya, mencari pekerjaan impian tidaklah semudah itu. Jika itu yang terjadi, mengubah pola pikir dan sudut pandang menjadi cara yang paling mungkin untuk mencegah terjadinya burnout syndrome akibat pekerjaan.

Beberapa cara yang dapat Kamu lakukan untuk mencegah stres kerja, antara lain:

1. Cari sisi positif dalam pekerjaan

Semenyebalkan apapun pekerjaan Kamu, fokuslah pada hal yang Kamu sukai. Sebagai contoh, pekerjaan ini menyulitkan, tetapi Kamu bahagia melihat orang dari departemen lain terbantu karena apa yang Kamu kerjakan. Bahkan, hal sederhana seperti teman-teman kerja yang menyenangkan di tengah buruknya lingkungan kerja dan pekerjaan bisa menjadi hal yang positif.

2. Berteman dengan rekan kerja

Terkadang, teman-teman di lingkungan kerja bisa membuat stres karena pekerjaan sehari-hari berkurang. Itu sebabnya, penting juga untuk membangun hubungan yang erat dengan sesama rekan kerja.

Berteman dengan rekan kerja akan memudahkan Kamu membangun obrolan dan bercanda satu sama lain. Hal itu juga dapat membantu Kamu mengurangi stres agar tak telanjur terjebak pada burnout syndrome.

3. Jaga keseimbangan hidup

Pekerjaan sudah menyebalkan? Cobalah menemukan kembali diri Kamu dari lingkungan sekitar, seperti keluarga dan teman-teman. Orang terdekat Kamu pasti masih sangat menghargai keberadaan Kamu di tengah-tengah mereka. Kamu juga bisa menemukan hobi atau mencari kegiatan lain yang membuat Kamu bahagia.

4. Manfaatkan cuti

Jika memang burnout tak terhindarkan lagi, cobalah istirahat sejenak dari rutinitas pekerjaan Abnda. Cobalah mengambil cuti untuk berlibur demi mengalihkan perhatian Kamu sejenak dari kesibukan yang memenjarakan Kamu. Gunakan waktu cuti Kamu untuk “mengisi ulang” tenaga serta menyegarkan pikiran Kamu.

 
 

 

0 comments:

Post a Comment

10 Artikel Terpopuler di BLOG Nandar