dikutip dari kitab Fadhilah amal/kitab Fadhilah Al quran/40 Hadits mengenai keutamaan Alquran
Hadits ke-12
Dari Sayyidina Uqbah bin Amr Radhiyallahu 'Anhu ia berkata, "aku mendengar Baginda Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda," seandainya Alquran diletakkan dalam kulit, lalu kulit itu dicampakkan ke dalam api, niscaya ia tidak akan terbakar. "(H. R. Darami)
Faidah
Ada dua pendapat dari para ahli hadits mengenai maksud hadits di atas. Sebagian berpendapat bahwa kulit yang dimaksud kulit pada umumnya, yaitu kulit-kulit binatang. Sedangkan api ialah api dunia ini. Hal ini menunjukkan mukjizat khusus pada zaman Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam sebagaimana mukjizat para Nabi alaihimus Salam terdahulu.
Pendapat lain mengatakan, maksud kulit adalah kulit manusia dan apinya adalah api neraka. Menurut pendapat ini, hadits tersebut berlaku secara umum tidak terbatas pada waktu tertentu. Jadi, jika seorang Hafizh Al-Quran karena dosa-dosanya dilemparkan ke neraka, maka api neraka tidak akan membakarnya. Dalam riwayat lain disebutkan dengan lafadz: "Maa Massathun Naaru" (tidak disentuh oleh api)
Mulla Ali Qari Rahmatullah 'alaih mengutip di dalam syarhus sunnah dari riwayat Sayyidina Abu umamah Radhiyallahu 'Anhu yang memperkuat pendapat kedua di atas, yaitu, "Selalulah menghafal Al-Quran, karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan mengazab hati yang didalamnya terdapat Al-Qur'an."
Hadits ini sangat jelas dan merupakan nash (punya makna yang pasti). Oleh sebab itu, mereka yang menganggap bahwa menghafal Al-Qur'an adalah sia-sia, demi Allah Subhanahu Wa Ta'ala, hendaknya mereka merenungkan Fadhilah menghafal Al-Qur'an ini.
Satu Fadhilah ini sudah cukup bagi seseorang untuk menyerahkan jiwa raganya demi menghafal Al-Qur'an sebab siapakah orang yang tidak berdosa dan dapat memastikan bahwa ia akan terhindar dari neraka?
Disebutkan dalam Syarah Al ihya, termasuk di antara orang-orang yang akan berada di bawah lindungan Arsy Allah Subhanahu Wa Ta'ala pada hari kiamat yang penuh dengan huru-hara ketika seluruh manusia dalam keadaan panik adalah para Hafizh Al-Qur'an.
Imam Dailami Rahmatullah 'alaih meriwayatkan dari Sayyidina Ali Radhiyallahu Anhu, "para Hafizh Al-Qur'an akan berada di bawah naungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala bersama para nabi alaihimus salam dan orang-orang Shalih."
0 comments:
Post a Comment