Dampak Resign

ini Sudah Kuceritakan Pada Orang Terdekatku Berulang-Ulang, Mungkin Dia Sudah Bosan Mendengarnya dan Memberiku Sugesti-Sugesti luar biasa. Tapi dia Tetap Menyemangatiku Terima kasih Sayang....

Tapi Aku Merasa Belum Cukup, Aku Juga Ingin Berbagi Pada Anda, Berharap Bisa Mendapatkan Komentar / Saran Yang Membangun.

This Is It...
Aku Sudah Merasa Lebih Baik Setelah Keluar Dari Lingkungan Yang Telah Memanjakanku Selama bertahun-tahun, Itu Adalah Tempat Kerjaku Yang Menjadi Confort Zone Buatku. Aku Merasa Lengkap Berada Disana, Lingkungan, Teman-Teman, Pekerjaan, dan Bossku Tentunya. Mereka Semua Saudaraku... Keluargaku... Meskipun Akhirnya Aku Harus Meninggalkan Mereka Setelah Berfikir dan Mempertimbangkan Lebih Dari Dua Tahun Lamanya.

Seperti Seekor Burung Yang Baru Lepas Dari Sangkarnya, Dulu Aku Pun Bingung Kemana Arah Tujuanku, dan Sekarang Aku Mulai Melihat Arah yang Seharusnya Kutempuh. Menjadi Seorang Karyawan Itu Memang Enak dan Terkadang Eneg, Seperti Kata Bapak JIM MINTARJA Lewat Buku Tulisannya yang Menjadi Buku Favoritku "GAJI SEORANG KARYAWAN SUDAH TERMASUK INSENTIF UNTUK MENGERJAKAN HAL-HAL YANG TIDAK DISENANGI" Sebelum Resign, Sebuah Insiden Yang Tak Pernah Kufikirkan, dan Tak Pernah Kuinginkan Terjadi Tiba-tiba. #INSIDENLUTHFI <Tidak Perlu Kuceritakan>

Disusul dengan Aksi Mogok Karyawan Dengan Beberapa Tuntutan-tuntutan mereka, Saya Sama Sekali Tidak Mau Ikut Campur dalam Hal ini, Toh Bagi Saya, Saya Juga Sudah Ingin berhenti bekerja, dan sekali saya katakan I Want To Resign, I Have To Resign.

Hatiku Terpanggil Ketika Kembali Teringat Seperti Apa Kerja Keras Mereka Selama ini yang memang menurutku tidak sesuai dengan Gaji yang mereka peroleh, Mereka Nyaris Mengorbankan Waktunya 1x24 Jam x30 Hari Sebulan,  x12 Bulan Setahun Hanya Untuk Bekerja.

Mereka Sudah Kuanggap Seperti Saudaraku Sendiri, Mereka Sering Mengeluhkan Permasalahan Mereka Padaku yang Aku Sendiri Tidak Bisa Berbuat Banyak kecuali memberikan Advice Positif.

Diantara Mereka Kebanyakan Hanya Bisa Ngomong dibelakang Saja, Saya tahu Mereka Bukan Munafik, Bukan Pengecut, dan Bukan Juga Pecundang, Mereka Bertahan Untuk Bisa Tetap Berpenghasilan untuk biaya hidup mereka dan keluarga mereka.

Tapi... Hari ini... Aku Merasa Hancur.... Mantan Bossku Meneleponku di Pagi Hari Saat Aku Mulai Melakukan Aktivitasku di Kantor Pribadiku <sedikit Sombong> “Padahal Cuma Sebuah Ruangan yang di Sulap Jadi Ruang Kerja :D”
Dengan Nada ditekan, dia tanyakan hal-hal yang tidak Aku Mengerti... Begini Katanya....
iss... <begitu dia Memanggilku> Saya Pernah Ada Masalahkah Sama Kamu ? Kantor Pernah Ada Masalahkah Sama Kamu ? atau Kamu Tidak Suka Sama Kantor...

Aku Cuma Bisa Tercengang, Heran, dan Memutar Otak, Wazzupp ??? What He Talking about ??? Is me doing something Wrong ???

Sempat Adu Mulut Antara Kami Berdua dan Permasalahannya Adalah Dia Mengatakan Bahwa Teman-teman di Kantor MENYATAKAN Bahwa Akulah Dalang dari Aksi Mogok Mereka, Akulah yang Mengarahkan Mereka.

Meskipun Aku Harus Bersyukur di Ujung Pembicaraan Bahwa Dia Tidak Percaya Semua itu...

Siapakah Yang Teganya Mengatakan Kalau Aku Adalah Pelopornya ?
Apakah Keuntunganku Dengan Menghancurkan Perusahaan ?
Apakah Mereka Akan Mendapatkan Uang atau Hasil Tertentu Yang Lebih Banyak Jika Ikut Aku ?

Jawabannya Sudah Kutahu... Kutahu Pelakunya Siapa... Aku Hanya Butuh Sedikit Investigasi... Untuk Pembuktian, So Guys... Thanks Buat Yang Sudah Memanfaatkanku, Thanks Untuk Fitnahnya, Semoga diberkan Kemudahan Dalam Hidupmu.

Sebuah Pengakuan... Aku Katakan Bahwa MEMANG, Aku Membantu Mereka Dalam Hal Mencari Tahu, Peraturan-Peraturan dan prosedur Yang Saharusnya di Terapkan Pada Perusahaan, Tapi Membantu Mereka Sama Saja Aku Membantu Perusahaan, 

Penyesalanku.. Kenapa Harus Kubantu Mereka ? Padahal  Aku Sudah Tahu, Beberapa Diantara Mereka Tidak Tahu yang Namanya Rasa Berterima Kasih -_-  Dan Sekarang... Mereka Menikmati Kenaikan Gaji, Jam Kerja Yang Teratur, Uang Lembur, Jaminan Kesehatan dan Lainnya... Yang Dulunya Sudah Aku Push Ke pimpinan dan Tidak Pernah di Respon. Apakah Aku Menikmati Semua Itu ??? TIDAK !!! Apakah Aku Menginginkan Semua Itu Untukku ??? Ya !!! Tapi Itu Dulu…

Mengapa Aku Memutuskan Keluar ?
1. Aku Tidak Mau Selamanya Menjadi Burung Dalam Sangkar.. I Have The Wing To Fly, And I Need The Freedom
2. Aku Bosan dengan Rutinitas Yang Monoton, I Need Something Different
3. Aku Benci dengan Kepalsuan Teman-teman Yang Belakangan Kuketahui Kalau beberapa di antara mereka adalah penghianat, munafik, Hanya Baik Saat Mereka Butuh. Dan dihadapanku.
4. dan Beberapa Cause List yang Hanya Ada Dalam Fikiranku.

Aku tahu Setelah Keluarnya Aku dari Kantor, Ada Beberapa Pihak Yang Mendapat Keuntungan dan akan memanfaatkan Peluang untuk memperoleh keuntungan...

Aku Benci Kemunafikan Mereka... Aku Tahu Siapa Mereka... Aku Berharap Bisa Melupakan Semua ini, dan Bisa Memaafkan Mereka. Karena Memikirkannya Takkan Mengenyangkanku, Takkan Memenuhi Semua Kebutuhanku.

So Guys… Whoever of You Read This Notes, Be Carefully if You Think You Need to resign from your work, You Need To Know The Risk And How To Handle it… You Have to make sure, there are no problem when you Go Out…. 

Senang Berbagi Dengan Anda....

“Iskandar | Nandar”

0 comments:

Post a Comment

10 Artikel Terpopuler di BLOG Nandar