Manfaat Siwak, dan Perbedaan Imam Madzhab Tentangnya

Siwak adalah alat membersihkan gigi yang terbuat dari ranting atau batang pohon Salvadora Persica. Pada umumnya siwak berwarna coklat berukuran kecil dengan panjang antara 15-20 cm dan mempunyai diameter sekitar 1,5 cm.


Dalam Sirah Nabawiyah disebutkan bahwa siwak merupakan salah satu kegiatan yang selalu diamalkan oleh Rasûlullâh ﷺ, dan sangat menganjurkan umatnya untuk bersiwak sebagai upaya membersihkan diri dan menjaga kesehatan serta bagian dari upaya peningkatan keimanan seorang muslim.

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwa Rasûlullâh ﷺ bersabda,

لَوْلاَ أنْ أشُقَّ عَلَى أُمَّتِي – أَوْ عَلَى النَّاسِ – لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلاَةٍ. (رواه متفقٌ عَلَيْهِ)

“Seandainya tidak memberatkan atas umatku atau tidak memberatkan manusia, aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak bersamaan dengan setiap kali shalat.” (Hr. Bukhari 887 dan Muslim 452)

Pendapat Imam 4 Mazhab Tentang Bersiwak

 أراء الفقهاء في السواك:
الحنفية سنة لكل وضوء عند المضمضة، ومستحب عند كلصلاة وكل ما يغير الفم وعند اليقظة.
المالكية يعتبر من فضائل الوضوء قبل المضمضة ويندب للصلاة.
الشافعية والحنابلة سنة مستحبة عند كل صلاة وعند الوضوء بعد غسل الكفين وقبل المضمضة.
وتحصل مشروعية الاستياك بكل شئ خشن يصلح لإزالة بقايا الطعام والصفرة التي تعلو الأسنان والرائحة المتغيرة في الفم كعود الأراك أو الزيتون وغيرها ، وبكره من عود لا يعرف حتى لا تكون منه مضرة كأن يكون في الشجرة سم أو غيره 

Penjelasan: 

  • Mazhab Hanafi:
    Sunnah bersiwak atau mengosok gigi setiap berwudhu diketika berkumur-kumur dan sangat disunnahkan diketika ingin melaksanakan shalat, berubah bau mulut dan ketika bangun tidur.
     
  • Mazhab Maliki:
    Dianjurkan bersiwak sebelum berkumur-kumur, dan ketika hendak shalat.
     
  • Mazhab Syafi'i dan Hanafy:
    Sangat disunnahkan bersiwak ketika setiaap shalat, wudhu', setelah mencuci dua tangan.

Dan akan mendapatkan pahala sunnah bersiwak apabila menggunakan sesuatu kasar yang patut untuk menghilangkan sisa makanan, menghilangkan gigi kuning, menghilangkan bau mulut seperti kayu arak dan kayu zaitun dan lainnya. Dan Makruh  hukumnya apabila bersiwak mengunakan kayu yang tidak diketahui identitasnya sehingga kayu tidak berbahaya kepadanya, contohnya menggunakan kayu yang beracun.


Referensi kitab:
فوائد السواك الشرعية والصحية ٣٠

Source : https://www.facebook.com/100001268377503/posts/pfbid02wfvFJdpSi1DCdaVwYEStXCCmCpCycEovxUiuVb4DdLpvos4ocseV49nBLuiwLLogl/?sfnsn=wiwspmo&mibextid=VhDh1V


0 comments:

Post a Comment

10 Artikel Terpopuler di BLOG Nandar