Mereka Bukan Jamaah Tabligh

Mereka Adalah Ummat Islam, Ummat Rasulullah SAW, Mereka Berusaha Mencontoh-contoh Baginda Rasulullah Muhammad SAW & Para Sahabat Radiallahu Anhuma, berusaha mengamalkan sunnah Nabi, 24 Jam Sehari, Mulai dari Bangun Tidur Hingga Tidur Kembali. Mereka Berjuang Keluar Kejalan Allah Meninggalkan Keduniaan Mereka, Anak Istri, Keluarga, dan Pekerjaan dunia yang hanya sementara untuk bekal akhirat yang selama-lamanya.

Mereka dianggap sebagai sebuah golongan, namun mereka tidak membedakan golongan, mereka bukanlah orang baik-baik, mereka hanya berusaha untuk menjadi yang terbaik dan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat, mereka beishlah diri, dengan cara berkorban waktu, tenaga dan harta mereka dalam mentablighkan kebesaran Allah dan Keutamaan Beribadah Kepada Allah dengan keterbatasan Ilmu mereka.

Mereka Bukanlah orang yang sempurna Akhlaknya, juga sempurna ilmu dan amalnya, tapi mereka sedang berusaha untuk menyempurnakannya.... Makanya Sering didapati para pekerja dakwah sering melakukan kesalahan, baik dalam berdakwah maupun bertabligh. Mereka Bukan Jamaah Tabligh, Karena Kata Jamaah Tabligh itu sendiri diberikan oleh orang-orang yang tidak memahami usaha mereka mentablighkan islam keseluruh alam.

Mereka tidak mengharapkan imbalan, mengingat ada ushul-ushul dakwah yang harus mereka patuhi, dan target untuk mendapatkan hakikat enam sifat para sahabat radiallahu anhuma, mereka disalahkan atas kesalahan mereka oleh orang-orang yang merasa ilmunya lebih banyak, dan lebih baik.... Mereka Bukan Ahli Mimbar yang bertabligh hanya pada hari jum'at saja. Kesalahan dan Kejelekan Mereka Selalu dicari dan dibesar-besarkan.

Allah SWT, Memberikan Kita Dua Buah Mata, Mari Gunakan Mata Kita, Satu Untuk Melihat Kebaikan para Pekerja Dakwah dan Satu lagi untuk melihat kejelakan Kita Sendiri, jangan dipergunakan sebaliknya, karena kesempurnaan itu hanya milik Allah. Adakah diantara kita yang rela meninggalkan anak istri, keluarga, dan pekerjaan kita untuk Agama Allah ? Yang Ada Hanya Orang Yang Meninggalkan Keluarga Berhari-hari, Berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk urusan dunia.

Bekal Untuk Dunia dicari di Dunia, dan Bekal Akhirat juga dicari di Dunia. Janganlah karena kita sibuk mencari bekal dunia, lalu kita sibuk mencari bekal untuk akhirat.

Wassalam....
Abu Dzulfiqar

0 comments:

Post a Comment

10 Artikel Terpopuler di BLOG Nandar